FREELANCE
nama anggota kelompok :
Bryan
Cahyo
Chyntia
Irfansyah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Internet kini sudah menjadi kebutuhan semua orang dari berbagai kalangan. Tidak hanya sekedar dipakai saat diperlukan saja, tapi juga sudah menjadi candu bagi para pemakainya. Dari waktu ke waktu perkembangan & peminatnya bertambah sangat pesat. Dahulu, internet digunakan hanya untuk keperluan e-mail, chatting, mencari tugas atau menyelesaikan pekerjaan kantor yang tertunda. Sekarang, fungsinya sudah sangat luar biasa berkembang. Seperti: blogging, online earning, internet marketing, publicbranding, advertising, dan segala macam aktivitas social media lainnya.
Dengan adanya internet maka halangan untuk mendapatkan infomasi secara jarak dan waktu dapat dihilangkan. Sekarang yang menjadi persoalan adalah biaya untuk mengakses internet masih dinilai terlalu mahal. Di Warnet (warung internet) misalnya, untuk satu jam pemakaian tiap user akan dikenai biaya sekitar Rp.4.000,- hingga Rp. 6.000,- tergantung fasilitas yang disediakan. Biasanya Makin mahal biaya yang dikenakan maka koneksinya makin cepat. Jika kita berlangganan internet untuk skala rumah tangga yang menggunakan modem dengan jalur telepon biaya yang dikeluarkan juga masih mahal. Mulai dari cost untuk berlangganan dengan ISP (Internet service provider) hingga biaya internet itu sendiri.
Dari berbagai masalah tersebut maka kami berinisiatif untuk membuat akses internet secara bersama-sama yang murah. Jaringan layanan ini kemudian dikenal dengan istilah RT/RW-Net. RT/RW-Net adalah suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suatu perumahan atau blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi. Konsep lain dari RT/RW-Net adalah memberdayakan pemakaian internet dimana fasilitas internet tersedia selama 24 jam sehari selama sebulan dan biaya yang akan dikeluarkan akan murah karena semua biaya yang timbul mulai dari biaya pembangunan infrastruktur, operasional dan biaya langganan akan ditanggung bersama.
Konsep RT/RW-Net sebetulnya sama dengan konsep Warnet, pemilik warnet akan membeli atau menyewa pulsa atau bandwith dari penyedia internet / ISP (Internet Service Provider) misalkan Telkom, CBN atau Indonet, lalu dijual kembali ke pelanggan yang datang menyewa komputer untuk bermain internet baik untuk membuka Email, Chating, Browsing, dan hal lainnya.
Teknologi yang akan digunakan untuk menghubungkan semua komputer yang tersambung yakni dengan Wireless WiFi. Sedangkan untuk koneksi internet akan menggunakan layanan Telkom yakni Speedy.
Adapun target pemasaran pemasangan RT/RW-Net ini pertama-tama akan dikhususkan di tempat-tempat padat penduduk seperti perumahan atau BTN serta akan lebih diutamakan pada wilayah yang dimana terdapat banyak rumah kontrakan (kos) mahasiswa. Sehingga pemasangan jaringan ini dapat digunakan secara optimal bagi para masyarakat. Untuk perkembangan selanjutnya jika target pemasaran telah dicapai sekitar 60 % maka pemasangan jaringan ini akan diperluas pada sekolah-sekolah baik itu SD, SMP serta SMA agar para siswa dapat menggunakan jaringan internet murah di wilayah sekolah mereka.
1.2 Tujuan
1. Mempermudah pelajar, mahasiswa dan pekerja untuk mendapatkan akses internet secara mudah dan efektif.
2. Turut serta dalam pengembangan internet murah dimasyarakat.
3. Meningkatkan mutu SDM masyarakat sekitar dalam mengenal dan menerapkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Manfaat
1. Pelajar, mahasiswa dan pekerja dapat dengan mudah mengakses internet di rumah masing-masing tanpa harus ke warnet ataupun penyedia jaringan hotspot.
2. Masyarakat akan lebih sadar untuk pentingnya adanya jaringan internet murah di lingkungan mereka.
3. Pengetahuan dan kreatifitas masyarakat akan bertambah karena adanya layanan internet dilingkungannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Definisi atau pengertian kewirausahaan sebenarnya sangat beragam menurut beberapa pendapat. Akan tetapi makna dari pengertian kewirausahaan itu tidak jauh berbeda. Kewirausahaan adalah sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bemilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, hari ke hari, minggu ke minggu selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni :
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
Dari beberapa konsep yang ada pada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut (Suryana,2003:13) yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
2.2 Internet
Internet singkatan dari (interconnection-networking) yaitu sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapaun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Komputer yang terhubung ke internet dapat melakukan aktifitas pertukaran data dengan cepat.
Internet pertama kali muncul di Amerika Serikat yang di gagas oleh Departemen Pertahanan pada tahun 1969, melalui proyek ARPA disebut juga ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Dalam proyek tersebut mereka menunjukan bahwa dengan menggunakan perangkat hardware dan software berbasis UNIX, komunikasi bisa dilakukan dengan jarak yang tak terbatas melalui saluran telepon.
Dalam proyek ARPANET terbentuklah cikal bakal TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) seperti sekarang ini. Mereka merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar. Pada masa itu Internet di tujukan untuk kepentingan militer, namun seiring berjalanya waktu Internet pun berkembang untuk pendidikan dan umum.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.
Pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name Server. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih. Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun sesudahnya pengguna kembali melonjak 10 kali lipat sekitar 100.000 pengguna terhubung.
Pada tahun 1990 bisa di anggap tahun yang paling bersejarah dalam dunia internet, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.
Aplikasi World Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang dinanti semua pengguna internet. WWW membuat semua pengguna dapat saling berbagi bermacam-macam aplikasi dan konten, serta saling mengaitkan materi-materi yang tersebar di internet. Sejak saat itu pertumbuhan pengguna internet meroket menjadi jutaan bahkan sampai saat ini hampir seluruh dunia terhubung ke internet.
2.3 Wireless LAN
Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan infrared (IR), untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area disekitarnya. Area jangkauannya dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh kampus atau dari kantor ke kantor yang lain dan berlainan gedung. Piranti yang umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di dalamnya adalah PC, Laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail.
Sejarah wireless LAN diawali sekitar tahun 1970 pada University of Hawaii, di bawah kepemimpinan Norman Abramson, dikembangkan untuk pertama kalinya sebuah komunikasi jaringan komputer dengan menggunakan biaya rendah seperti ham radio, bernama ALOHAnet. Termasuk tujuh komputer yang digunakan dengan Topologi bintang sistem bi-directional lebih dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran telepon.
Pada awal-awal sejarah Wireless LAN, penemuan perangkat WLAN aslinya sangat mahal yang hanya dapat digunakan sebagai alternatif dimana pengkabelan sangat sulit atau tidak dimungkinkan untuk instalasi LAN. Pengembangan pertama meliputi solusi spesifik industri and protokol proprietary, tetapi pada akhir 1990-an digantikan dengan standar, versi jenis utama dari IEEE 802.11 (Wi-Fi). Sebuah alternative ATM, seperti teknologi standar 5 GHz, HIPERLAN, sejauh ini tidak berhasil di pasaran, dan dengan dirilisnya piranti yang lebih cepat 54 Mbit/s 802.11a (5 GHz) dan standar 802.11 g (2.4 GHz).
Pada November 2006, Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) memenangkan sengketa hukum di pengadilan federal Texas AS ,melawan Buffalo Technology, sebuah pabrikan asal AS yang telah gagal membayar royalti wireless LAN CSIRO, yang mengajukan hak patennya pada tahun 1996. CSIRO saat ini terlibat dalam kasus-kasus hukum dengan perusahaan-perusahaan komputer termasuk Microsoft, Intel, Dell, HP dan Netgear yang berpendapat bahwa hak paten tidak sah dan harus meniadakan pembayaran royalti kepada CSIRO untuk produk-produk berbasis Wirelss LAN.
2.4 RT/RW Net
RT/RW-Net adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup RT/RW melalui media kabel atau Wireless 2.4 Ghz dan Hotspot Akses sebagai sarana komunikasi rakyat yang bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah. Pemanfaatan RT/RW Net ini dapat dikembangkan sebagai forum komunikasi online yang efektif bagi warga untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan polling ataupun pemilihan ketua RT/RW dan lain-lain yang bebas tanpa dibatasi waktu dan jarak melalui media e-mail/chatting/web portal, disamping fungsi koneksi internet yang menjadi fasilitas utama.
Gambar 2.1 Model Jaringan RT/RW-Net
Istilah RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun 1996-an oleh para mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang menyambungkan kos-kosan mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB.Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps. Namun Implementasi yang serius dari RT/RW-net dilakukan pertama kali oleh Michael Sunggiardi di perumahannya di Bogor sekitar tahun 2000-an.Wireless Internet, RT/RW-Net dan VoIP Rakyat di perkantoran atau di gedung perkantoran dan bisnis bahkan tempat-tempat perbelanjaan, wireless Intenet ini sebenarnya sudah menjadi hal yang biasa (WiFi, Hotspot), meski pun menggunakan cara yang berbeda-beda. Wireless Internet adalah sebuah feature atau perkembangan lebih lanjut dari Local Area Network (LAN). Kemudian akses wireless Internet ini menjadi popular dengan sebutan RT/RW-Net, karena memang dimanfaatkan banyak oleh netter disebuah Rukun Tetangga hingga Rukun Warga. Banyak yang ikut barisan ini untuk mengembangkan RT/RW-Net dengan menyediakan petunjuknya di berbagai situs di Internet. Beberapa perusahaan IT di berbagai situs pun menawarkan jasanya membuatkan RT/RW-Net bagi sebuah komunitas yang malas mempelajari cara membuat RT/RW-Net. Penting untuk direnungkan oleh semua orang adalah teknologi wireless. Internet pada pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz memungkinkan percepatan pembangunan infrastruktur internet luar ruang secara swadaya masyarakat indonesia tanpa ketergantungan pembiayaan dari pihak luar.
BAB III
RENCANA ANGGARAN BIAYA
3.1 Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana
anggaran biaya adalah merencanakan sesuatu bangunan dalam bentuk dan
faedah dalam penggunaanya,beserta besar biaya yang diperlukan dan
susunan-susunan pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun pelaksanaan
kerja dalam bidang teknik.Dimana Rencana Anggaran biaya merupakan
perkiraan perhitungan biaya-biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan
dalam suatu proyek konstruksi sehingga diperoleh biaya total yang
diperlukan untuk tahap penyelesaian proyek pekerjaan konstruksi. Rencana
anggaran biaya dihitung berdasarkan gambar-gambar rencana dan
spesifikasi yang mudah ditentukan serta upah tenaga kerja dan alat
kerja.Dalam proses konstruksi, estimasi meliputi banyak hal yang
mencakup bermacam-macam maksud dan kepentingan bagi berbagai manajemen
dalam organisasi.
Dimana
konsultan atau juga pembiayaan, menentukan kelayakan ekonomi proyek,
mengukur produktivitas kerja, menghitung perpajakan, asuransi, serta
maksud-maksud evaluasi penting lainya. Dalam pembuatan RAB perencana
akan membuat penaksiran harga barang dan upah, Penaksiran anggaran biaya
sangat diperlukan dalam perhitungan rencana anggaran biaya, dimana bisa
disebut pemberi tugas menggunakanya sebagai alat bantu untuk menentukan
biaya investasi modal yang harus ditanam, mengatur pengertian dari
penaksiran anggaran biaya adalah suatu proses perhitungan volume
pekerjaan, harga-harga bahan yang diperlukan dalam pekerjaan konstruksi.
Anggaran biaya suatu proyek yang memiliki nilai besar, terdapat
beberapa segmen pekerjaan yang biaya pengerjaannya memiliki pengaruh
yang besar pada biaya proyek secara keseluruhan. Biaya pada
segmen-segmen pekerjaan tersebut dipengaruhi dari beberapa aspek,
diantaranya dilihat dari segi bahan, cara pengerjaan, jumlah tenaga
kerja, waktu pelaksanaan dan lain-lain.
Aspek pembiayaan yang besar menjadi pusat perhatian untuk dilakukan
analisa kembali dengan tujuan untuk mencari penghematan.
3.2 Estimasi Biaya
· Biaya bulan pertama
No.
|
Uraian
|
Kuantitas
|
Harga (Rp.)
|
Jumlah (Rp.)
|
1
|
Peralatan usaha
|
|
12.150.000
|
Tower Triangel
|
1
|
2.500.000
|
2.500.000
|
Akses Point
|
1
|
1.500.000
|
1.500.000
|
Router
|
1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
Antena Grid 24 db
|
1
|
750.000
|
750.000
|
Antena Omni
|
1
|
500.000
|
500.000
|
Toolkit (obeng,tang,pemotong)
|
1
|
500.000
|
500.000
|
Komputer Server
|
1
|
4.000.000
|
4.000.000
|
UPS 300 W
|
1
|
400.000
|
400.000
|
Kabel coaxial
|
1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
2
|
Peralatan kantor
|
|
875.000
|
Meja
|
1
|
300000
|
300000
|
Kursi Lipat
|
1
|
75000
|
75000
|
Rak/Lemari Server
|
1
|
500000
|
500000
|
3
|
Biaya Operasional
|
650.000
|
Bandwidth
|
1
|
500000
|
500000
|
Print Brosur
|
1 Rim
|
150000
|
150000
|
4
|
Pembayaran Pegawai
|
|
150.000
|
Bayar Tukang
|
1
|
150000
|
150000
|
5
|
Biaya Tak Terduga
|
200.000
|
TOTAL
|
13.935.000
|
Biaya yang harus di keluarkan untuk bulan pertama yaitu :
Biaya pembelian alat + biaya perizinan usaha = 13.935.000 + 1.000.000
= 14.935.000
· Biaya Operasional Bulan kedua dan seterusnya :
No.
|
Uraian
|
Kuantitas
|
Harga (Rp.)
|
Jumlah (Rp.)
|
1
|
Tukang
|
1
|
150.000
|
150.000
|
2
|
Alat Tulis
|
1
|
100.000
|
100.000
|
3
|
Bandwidth
|
1
|
500.000
|
500.000
|
4
|
Listrik
|
1
|
50.000
|
50.000
|
Total
|
800.000
|
3.3 Keuntungan
· Rancangan Keuntungan
No.
|
Uraian
|
Bulan Ke -
|
1
|
2
|
3
|
1
|
Jumlah User
|
5
|
10
|
15
|
2
|
Registrasi
|
500.000
|
500.000
|
500.000
|
3
|
Biaya Langganan
|
100.000
|
100.000
|
100.000
|
|
Total
|
3.000.000
|
6.000.000
|
9.000.000
|
Usaha pembuatan jaringan RT/RW-net yang akan di jalankan merupakan
dari hasil kerja sama antara 5 orang mahasiswa. Keuntungan yang
diperoleh akan dibagi rata dengan para pembuat usaha. Karena usaha
dijalankan oleh 5 orang maka keuntungan akan dibagi lima berdasarkan
keuntungan yang didapatkan tiap bulannya. Untuk perhitungannya yaitu
sebagai berikut :
Untuk
bulan pertama total keuntungan didapatkan Rp. 3.000.000, untuk biaya
bandwidth sebesar Rp. 500.000, maka dibulan pertama didapatkan Rp.
2.500.000,
= 500.000
Untuk
bulan kedua total keuntungan didapatkan Rp. 6.000.000, untuk biaya
bandwidth sebesar Rp. 500.000, maka dibulan pertama didapatkan Rp.
5.500.000,
= 1.100.000
Dan begitu seterusnya;
3.4 Launching usaha
Untuk
launching pembuatan usaha RT/RW-Net kami akan membuka kantor sekaligus
tempat server di jalan Bunga Duri I No. 11, pada launching usaha selama
seminggu jika ada pelanggan yang ingin memasang pelayanan jasa internet
maka akan diberikan free biaya registrasi (gratis antena) untuk 10
pelanggan pertama.
No.
|
Nama Jadwal
|
Waktu pelaksanaan
|
Tempat pelaksanaan
|
1
|
Promosi usaha
- Penyebaran brosur
- Sosialisasi
|
2 minggu sebelum launching
|
Media cetak
|
2
|
Launching
- Opening
- Masa promo
|
Rabu, 2 Juli 2013
2 Juli – 9 juli 2013
|
Bunga Duri I No. 11
|
BAB IV
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
4.1 Strategi Pengembangan Usaha
4.1.1 Strategi Pemasaran
Strategi
pemasaran praoperasional adalah dengan melakukan promosi melalui
brosur, dan pamphlet di sekitar wilayah yang akan kita gunakan untuk
usaha RT/RW Net. Sehingga kita dapat mengumpulkan data calon pelanggan,
dan dapat mengurangi resiko biaya yang terlalu besar dalam pembelian
alat.
Strategi
pemasaran pasca operasional adalah dengan memberikan pelayanan
peningkatan mutu serta kualitas layanan kepada pelanggan RT/RW Net. Kita
juga mempersiapkan tenaga yang handal, cepat dan cekatan dalam
menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan RT/RW Net.
Sehingga kita dapat menjaga keutuhan dan meningkatkan jumlah pelanggan
RT/RW Net.
4.1.2 Strategi Promosi
Usaha pembuatan jaringan RT/RW-Net ini merupakan sebuah usahayang bergerak di bidang pelayanan jasa internet murah. Usaha ini menawarkan jasa yang berkualitas serta telah memiliki izin untuk membangun usaha daripemerintah. Visi dan Misi dari usaha kami adalah :
VISI
· Membangun
provider RT-RW NET yang dapat Memberikan kesempatan kepada masyarakat
luas untuk mendapatkan akses Internet yang murah dengan cara swadaya
MISI
· Membangun infrastruktur jaringan secara swadaya
· Membangun aplikasi di lingkungan RT-RW yang bersangkutan
· Merawat dan mengembangkan jaringan yang sudah ada
Strategi yang akan kami gunakan pada usaha ini antara lain :
a. Bekerja sama dengan PT. Telkom dalam penyediaan bandwith internet.
b. Bekerja sama dengan Pengurus RT atau RW dilingkungan setempat apabila ada warganya yang ingin memiliki koneksi ke Internet.
c. Bekerja sama dengan para pemilik tempat kost dengan system persentasi
d. Bekerja
sama dengan lembaga-lembaga pendidikan atau lembaga lainnya yang ada
dilingkungan kami untuk melakukan pelatihan atau training mengenai
Internet ditempat kami.
e. Membuat
pamlet-pamlet, memasang iklan dikoran, radio. Kemudian kami juga akan
membuat brosur dan disebarkan pada masyarakat lingkungan sekitar agar
menjadi bahan pertimbangan mereka untuk menggunakan layanan yang kami
berikan.
4.1.3 Strategi SDM
Sumber
Daya Manusia juga memegang peranan penting dalam mengembangkan suatu
usaha. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat memberikan dampak
positif bagi usaha itu sendiri. Untuk itu, sebelum menerima dan
mempekerjakan karyawan, kami terlebih dahulu telah melakukan wawancara
kepada para pelamar pekerjaan. Yang selanjutnya, setelah lulus dalam
proses wawancara, maka tahap selanjutnya adalah memberikan
pelatihan/training kepada para karyawan.
Untuk
menjalankan usaha awal bisnis ini dibuthkan minimal 3orang pengelola
yang memiliki skill mengelola jaringan internet dan melayani kebutuhan
pelanggan. Sedangkan pegawai lepas atau tetap bisa dibutuhkan pada
saat-saat tertentu untuk membantu sdm pengelola. Seperti ketika jumlah
pelanggan makin banyak dan jaringan internet makin besar.
Hasil
dari pengalaman kami dan juga anggota komunitas internet hotspot
lainnya, cukup dibutuhkan tenaga 2-3 orang untuk mengelola jaringan
hingga mencapai 100 pelanggan.
4.1.4 Strategi Keuangan
Salah satu tujuan
penting dalam keuangan adalah pencapaian Return On Assets (ROA – tingkat
pengembalian aset) yang tinggi. Dalam mejalankan sebuah usaha maka
memanage keuangan dengan baik adalah salah satu keharusan. Untuk itu,
penghasilan yang didapatkan dari usaha pembuatan jaringan RT/RW-Net ini
akan dikalkulasikan dengan baik sehingga dapat mencapai target yang
telah ditentukan tiap bulannya. Selain itu, selalu melakukan evaluasi
keuangan setiap seminggu sekali sehingga dapat melihat grafik pendapatan
yang diperoleh dari usaha yang dijalankan.
4.2 Tahap-tahap Pengembangan Usaha
Uraian
|
bulan ke -
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
Pencarian tempat strategis
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengurus surat izin usaha dari pemerintah & menjalin kerja sama dengan PT. TELKOM
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Melengkapi alat dan bahan pembuatan jaringan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Perancangan dan pembuatan server jaringan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Testing
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Melakukan Promosi dan Iklan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Launching & opening
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Membangun
jaringan RT/RW Net mempunyai banyak kelebihan, selain mendapatkan
internet yang murah dan unlimited kita dapat mempererat persaudaraan
antar tetangga
2. Biaya
untuk membangun jaringan RT/RW Net relatif murah, semakin banyak yang
ikut berpartisipasi maka semakin murah biaya yang dikeluarkan.
3. Tujuan
dibangunnya internet ini adalah mempermudah masyarakat untuk mengakses
internet agar tidak tertinggal lagi dengan bangsa yang lebih maju.
4. Dengan peralatan yang sederhana seperti wajan bolik pun kita dapat mengakses internet.
5.2 Saran
Setelah proposal ini
dibuat dan dibaca oleh masyarakat, diharapkan tidak ada lagi penghalang
bagi masyarakat untuk menggunakan intenet. Dan alangkah baiknya jika
penerapan jaringan RT/RW Net ini dapat dinikmati oleh banyak masyarakat
di Indonesia. Sehingga diperlukannya sharing ilmu baik melalaui dunia
internet maupn seminar-seminar yang di adakan di masyarakat umum,
pelajar, mahasiswa, maupun pegawai. Proposal ini hanya membahas masalah
pembangunan infrastrukturnya, diharapkan nantinya lebih kepada membahas
baik dari segi keamanan ataupun perangkatnya lebih jauh.